Beredar SMS Habisi Junaidi dan Asnawi

Kabar Tobo Kito – Teror penolakan pelantikan H. Junaidi Hamsyah, S. Ag, M. Pd menjadi Gubernur definitif terus berlanjut. Setelah aksi corat-coret dan penyebaran selebaran gelap, teror juga dilakukan melalui SMS yang mengancam akan membunuh Junaidi dan Sekda Provinsi Bengkulu Drs. H. Asnwai A Lamat. SMS tersebut berasal dari 08237172xxxx dan 08161197xxx.

Dilansir Bengkulu Ekspress (Selasa, 15/5/2012), isi SMS tersebut, “Bos, tolong bantu untuk dapat menunda pelantikan Junaidi Hamsyah sampai PK pak Agusrin Keluar”. Sedangkan SMS lainnya berisi, “Bapak lanjutan rencana menghancur karir bapak Agusrin, Mendagri didesak melantik Plt. Junaidi Hamsyah menjadi gub. Banyak sekali pihak yang bermain dan berkepentingan dalam kasus agusrin ini tapi paket spesial percepatan pelantikan diotaki pak Junaidi sendiri, pak Sekda Asnawi, beberapa orang dalam pemda, anggota DPRD dan calon wagub baik dari dalam pemda, DPRD maupun dari luar, Juanda berperan aktif, dalam kajian hukum dan bersama sekda bolak-balik Jakarta, menemui pejabat pusat dan tokoh politik agar semua lancar karena pusat, berpekenptingan bisnis dan pemilu 2014, Plt Gub Junaidi seperti tidak tahu menahu, tapi sebenarnya dia, diperankan memang seperti orang bodoh, padahal dia senang dan menunggu sekali situasi ini bahkan Junaidi yang katanya orang setia Agusrin diam-diam menusuk dari dalam dan tanpa sadar diam-diam diapun akan dijatuhkan di tengah jalan oleh wagub terpilih nanti. Kondisi ini sudah dibaca oleh orang-orang Agusrin baik loyalisnya di dalam birokrasi maupun pendukung militannya di luar dan mereka sedang merencanakan akan menghabisi orang-orang yang dianggap mengkhiatani dia, khususnya Wagub Juniadi, Sekda Asnawi, dan beberapa pihak yang katanya setia ternyata menusuk dari belakang. Keluarga dan pendukung Agusrin sangat marah sekali karena dianggap dikhianati dan tidak dihargai kerja kerasnya dalam kampanye, tapi mereka diam-diam akan melakukan langkah membuat bengkulu jadi abu dan Junaidi, Asnawi dan orang tertentu akan ditarget dihabisi baik di Bengkulu, maupun di Jakarta, nantikan episode lanjutan kudeta berdarah”.

Juru bicara Pemprov yang merupakan Plt. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Bengkulu Budi Djatmiko mengatakan belum ada rencana melaporkan ancaman tersebut ke pihak berwajib. “Kita melihatnya belum begitu urgen,” kata Budi. Sementara itu, Mantan Kepala Biro Hukum Pemprov Prof Juanda akan berkonsultasi dengan penegak hukum terkait teror tersebut.  (**)